Minggu, 25 Oktober 2009

Akibat dari gempa sumatra barat

Dalam waktu kurang dari 24 jam dari bencana gempa bawah laut yang menimbulkan gelombang laut raksasa tsunami di kepulauan Samoa, kawasan Pasifik, Indonesia juga diguncang gempa.
Gempa tersebut berkekuatan 7,6 skala Richter, mengguncang pesisir pantai barat Sumatra, tepatnya berjarak 50 km dari pantai kota Padang.
Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, tak lama dari gempa pertama, sejumlah rentetan gempa susulan juga mengguncang. Dua di antaranya berkekuatan hingga 6 skala Richter.
Dikhawatirkan ribuan warga terperangkap di bawah reruntuhan bangunan rumah dan fasilitas umum lainnya seperti hotel, pasar, rumah sakit dan rumah ibadah. Hujan deras dan putusnya aliran listrik menyulitkan petugas penyelamat mengevakuasi korban gempa. Hingga berita ini diturunkan, pemerintah menyatakan terdapat 75 jenazah korban yang berhasil dievakuasi.
Priyadi Kardono, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional mengatakan sekitar 500 rumah hancur dan 100 orang masih terjebak di bawah reruntuhan. Pemerintah mencemaskan, jumlah korban tewas dapat meningkat hingga seribu.
Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta mengatakan segera mengirimkan bantuan berupa peralatan medis dan peralatan berat.
Diungkapkannya, "Besok dua pesawat Hercules dikirim untuk membawa tenda-tenda, obat-obatan dan sebagainya. Di samping itu ada dua pesawat lainnya. Selain itu kapal laut dipersiapkan untuk mengirim peralatan berat dan alat lainnya dari PU dan juga dari instansi lain sehingga besok di bawah pimpinan Menkokesra, enam menteri akan berangkat, menilai dan melaporkannya ke presiden besok lusa.”
Gempa di pesisir barat pulau Sumatra tersebut juga mengakibatkan bencana tanah longsor di sekitar Danau Maninjau, berjarak sekitar 70 km ke arah utara dari Padang. Tanah longsor tersebut mengakibatkan puluhan rumah hancur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar